Wanita nyaris bugil berinisial VM yang sempat membuat geger warganet diduga tengah memiliki banyak masalah di kehidupannya. Masalah tersebut yang membuat wanita 25 tahun tersebut melakukan aksi tak pantas.
"Iya memang sedang banyak masalah," ujar Kanit Reskrim Polsek Tamansari, Jakarta Barat, Komisaris Polisi Bintoro, saat dikonfirmasi, Selasa, 6 Juni 2017.
Masalah yang diduga mendera VM sangat kompleks. Beberapa masalah VM yang disebut oleh Bintoro salah satunya adalah masalah dengan sang kekasih.
"Masalah sendiri, masalah faktor x, masalah pacar juga ada, jadi kompleks," kata Bintoro.
Sementara, Kapolsek Tamansari AKBP Erick Frendriz menyesalkan pembuatan video terhadap wanita berinisial VM yang nyaris bugil saat membeli sesuatu di apotek di Kawasan Tamansari, Jakarta Barat.
Penyesalan Erick lantaran masyarakat tidak langsung melaporkan kejadian tersebut. "Kami mengimbau kalau ada kejadian seperti ini ya langsung melapor ke polisi dulu," ujar Erick saat dikonfirmasi, Selasa, 6 Juni 2017.
Erick meminta agar masyarakat lebih peduli dengan wilayah sekitar yang tengah terjadi sesuatu yang tak wajar. Dengan pelaporan langsung kepada pihak kepolisian, setidaknya aparat kepolisian terdekat bisa melakukan tindakan awal untuk melakukan perlindungan.
"Kami kan bisa langsung amankan, kasih pakaian, ini malah membiarkan. Malah foto dan video, akhirnya kan jadi masalah baru, terkait yang menyebarkan kan timbul masalah baru," kata dia.
Beredarnya video perempuan tanpa busana baru-baru ini menghebohkan netizen atau warganet di media sosial. Wanita yang terekam kamera hanya mengenakan pakaian dalam itu terlihat membeli sesuatu di apotek di kawasan Tamansari, Jakarta Barat.
Usai membeli sesuatu di apotek, wanita bertato itu langsung pergi menggunakan taksi. Warga yang berada di apotek tersebut pun heran melihat aksi wanita tanpa busana itu.
Polisi akhirnya menangkap wanita berinisial VM, terduga perempuan tanpa busana itu. Untuk menyelidiki dugaan pengaruh narkoba atau gangguan jiwa, polisi pun melakukan pemeriksaan urine dan tes kejiwaan di RS Polri Kramat Jati.
Polisi menyatakan VM (25), wanita yang nyaris telanjang saat berbelanja di sebuah apotek Jakarta, memiliki permasalahan yang cukup kompleks.
Kanit Reserse Kriminal Polsek Metro Taman Sari Komisaris Polisi Bintoro mengatakan dari hasil pemeriksaan sementara, VM diduga memiliki masalah dalam relasinya dengan keluarga, termasuk pacarnya.
"Masalah keluarga, masalah sendiri, pacar juga ada. Jadi sangat kompleks, " kata Bintoro di Jakarta, Selasa (6/6).
VM, kata Bintoro, merupakan warga Jakarta Utara. Hal itu diketahui setelah polisi menyita KTP usai VM ditangkap di apartemen sewa di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (5/6) kemarin.
Apartemen itu, kata Bintoro tergolong cukup mewah. Sehari-hari ia dilayani oleh seorang pembantu rumah tangga.
"Dia sewa apartemen sekiar dua-tiga bulan, " ujarnya.
Bintoro mengatakan tim medis RS Polri Keramat Jati, Jakarta Timur saat ini masih mendampingi VM untuk memeriksa kejiwaannya.
Kapolsek Metro Taman Sari Ajudan Komisaris Besar Erick Frendriz menyebut dugaan sementara ini akan disimpulkan oleh penyidik. Hasilnya, kata Erick akan keluar dalam tiga hari ke depan.
"Diobservasi. Paling cepat tiga hari," kata Erick kepada CNNIndonesia.com.
Polisi sebelumnya telah melakukan tes urine VM. Hasil tes urine mengungkap bahwa VM positif menggunakan obat penenang.
Sosiolog Universitas Indonesia Musni Umar menyarankan VM mendapatkan pendampingan penuh dari psikater, termasuk dari orang tuanya.
Musni mengatakan, apa yang dialami VM merupakan suatu hal yang tidak wajar dan perlu mendapat perlindungan.
"Kalau tidak didampingi bisa-bisa bunuh diri. Maka perlu hadirkan orang tuanya dan psikologis," kata Musni kepada CNN Indonesia
Menurut Musni, apa yang dialami oleh VM menjadi pelajaran bagi semua orang, terutama bagi penyebar video ke media sosial.
Musni menyebut kondisi VM saat ini bisa menjadi catatan yang kurang baik bagi keluarga, termasuk VM kelak.
"Itu bukan budaya kita. Sepertinya tidak ada rasa empati kepada dia. Itu kan aib, terus malah disebarkan ke publik lagi," ujarnya.