Ulama adalah pewaris para Nabi. Ulama adalah mutiara terindah umat. Ulama adalah da'i-da'i pilihan Allah yang bertugas menyeru umat manusia untuk hanya beriman dan hanya menyembah Allah SWT semata.
Ulama adalah benteng terakhir Islam. Ulama adalah pemimpin dan pembina umat Islam. Ulama adalah pengayom umat Islam serta penjaga terakhir umat Islam dan risalah Islam.
Siapa pun yang menista dan memusuhi Ulama beserta risalah dakwah Islam yang diemban Ulama serta mengkriminalisasi Ulama beserta risalah dakwah Islam yang mereka emban, maka sama saja dia telah memusuhi Allah SWT dan menantang perang dengan Allah. Karena Ulama adalah kekasih atau Wali Allah SWT Sang Maha Pencipta alam semesta, manusia dan kehidupan.
Allah SWT mengumumkan perang kepada orang-orang yang memusuhi para Ulama yang menjadi kekasih (Wali)-Nya. Allah SWT berfirman:
شَهِدَ اللَّهُ أَنَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ وَالْمَلَائِكَةُ وَأُولُو الْعِلْمِ قَائِمًا بِالْقِسْطِ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ
"Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, Yang menegakkan keadilan. Para malaikat dan orang-orang yang berilmu (juga menyatakan yang demikian itu). Tak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana." (QS. Ali Imran: 18)
Juga ditegaskan dalam sebuah hadits Qudsi yang diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu bahwasanya Rasulullah Saw bersabda:
إنَّ اللهَ قال : من عادَى لي وليًّا فقد آذنتُه بالحربِ...
“Sesungguhnya Allah berfirman: 'Barangsiapa yang memusuhi wali (kekasih)-Ku maka sungguh Aku telah mengumumkan peperangan kepadanya...” (HR. al-Bukhari 5/2384, No. 6137)
Imam an-Nawawi Rahimahullah dalam “At-Tibyan fii Aadab Hamalah Al-Qur'an” menukil perkataan Imam Abu Hanifah dan Imam asy-Syaafi’i Rahimahumallah, “Jika Ulama bukan wali-Wali Allah, maka tidak ada yang menjadi Wali Allah.”
Makna ‘Aadaa (memusuhi) mencakup membenci, memusuhi, dan menyakiti dengan perkataan dan perbuatan. Masuk di dalamnya mengkriminalisasi Ulama. Siapa yang berani berbuat demikian, Allah maklumatkan kepadanya akan memeranginya. Kata Ibnu Taimiyah, “Siapa yang diperangi Allah, pasti Allah menghancurkannya.”
Al-Hafidz Abul Qasim Ibnu ‘Asakir Rahimahullah-Ulama besar abad 6 Hijriyah-menyatakan:
أن لحوم العلماء مسمومة
“Bahwasanya daging para Ulama itu beracun.” [Tabyin Kadzbil Muftari: 29]
Beliau menyebutkan kebiasaan yang sering terjadi dan sudah maklum bahwa orang-orang yang merendahkan (menghinakan) Ulama, maka Allah akan bongkar boroknya. Dan sesungguhnya siapa yang gemar menfitnah Ulama dengan lisannya maka Allah menghukumnya sebelum kematiannya dengan kematian hati.
Kemudian pengarang kitab tarikh “Tarikh Dimzyaq” itu menyitir firman Allah SWT:
فَلْيَحْذَرِ الَّذِينَ يُخَالِفُونَ عَنْ أَمْرِهِ أَنْ تُصِيبَهُمْ فِتْنَةٌ أَوْ يُصِيبَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ
“Maka hendaklah orang-orang yang menyalahi perintah Rasul takut akan ditimpa cobaan atau ditimpa azab yang pedih.” (QS. An-Nuur: 63)
Sesungguhnya memusuhi Ulama (diantaranya dengan penistaan, fitnah dan kriminalisasi) itu berbeda dengan memusuhi selain mereka. Perbuatan tersebut secara tidak langsung memusuhi ilmu yang ada dalam dada mereka yang wajib diketahui umat sekaligus juga bentuk memusuhi risalah dakwah Islam yang diemban para Ulama.
Jika Ulama dinista, difitnah dan dikriminalisasi berakibat rusaknya reputasi mereka sehingga-dikhawatirkan-umat menolak ilmu yang mereka sampaikan dan umat akan membenci dan menjauhi risalah dakwah Islam yang diemban para Ulama. Ini tindakan yang membahayakan bagi keberlangsungan Islam dan umat Islam.
Oleh karena itu, bertaubat dan bertakwa serta takutlah kepada Allah wahai manusia yang berakal. Bertaubat dan bertakwa serta takutlah kalian wahai orang-orang yang membenci, memusuhi, menyakiti, menista, menfitnah, dan mengkriminalisasi Ulama beserta risalah dakwah Islam yang mereka emban. Karena yang akan bangkit memusuhi dan memerangi kalian adalah Allah; pencipta dan penguasa alam semesta. Sungguh urat leher kalian dan nyawa kalian ada dalam genggaman erat Allah SWT.
Sungguh Allah SWT Maha Perkasa dan amatlah keras azab dan siksaan-Nya. Allah SWT berfirman:
إِنَّ الَّذِينَ يَكْفُرُونَ بِئَايَاتِ اللهِ وَيَقْتُلُونَ النَّبِيِّينَ بِغَيْرِ حَقٍّ وَيَقْتُلُونَ الَّذِينَ يَأْمُرُونَ بِالْقِسْطِ مِنَ النَّاسِ فَبَشِّرْهُم بِعَذَابٍ أَلِيمٍ {21} أُوْلاَئِكَ الَّذِينَ حَبِطَتْ أَعْمَالُهُمْ فِي الدُّنْيَا وَاْلأَخِرَةِ وَمَالَهُم مِّن نَّاصِرِينَ {22}
“Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Allah dan membunuh para Nabi dengan tanpa alasan yang benar dan membunuh orang-orang yang menyuruh manusia berbuat adil, maka berilah mereka kabar gembira, bahwa mereka akan menerima siksa yang pedih. Mereka itu adalah orang-orang yang lenyap (pahala) amal-amalnya di dunia dan akhirat, dan mereka sekali-kali tidak memperoleh penolong.” (QS. Ali Imran: 21-22)
Karena itu, wahai manusia yang berakal berhentilah kalian memusuhi, menista dan mengkriminalisasi Ulama para kekasih Allah (Waliyullah) beserta risalah dakwah Islam yang diemban para Ulama. Sebab, jika kalian teruskan kedzhaliman dan kebodohan kalian tersebut, itu hanya akan mengundang murka, laknat dan azab Allah bagi diri kalian dan keluarga kalian baik cepat ataupun lambat.
Belajarlah kalian dari kisah-kisah kaum terdahulu yang dilaknat, diazab dan dibinasakan oleh Allah SWT akibat mereka memusuhi dan memerangi para kekasih Allah atau Waliyullah (baik dari kalangan Nabi maupun para Ulama) beserta risalah dakwah mereka.
Tidakkah kalian ingat azab dahsyat dan kebinasaan yang menghinakan yang Allah timpakan kepada kaumnya Nabi Nuh AS, kaum Sodom, kaum Tsamud dan 'Ad, kaum Saba', kaum Sabath, Raja Namrud, Fir'aun, Qarun Raksasa Jalut, Abu Jahal dan Abu Lahab, dan lain sebagainya. Akibat mereka memusuhi dan memerangi kekasih Allah (Waliyullah) dan risalah Agama-Nya.
Wahai manusia yang berakal sebelum Allah SWT mengutus utusan-Nya yaitu Malaikat Maut untuk menjemput kalian, maka camkanlah baik-baik firman Allah SWT ini:
زُيِّنَ لِلَّذِينَ كَفَرُوا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا وَيَسْخَرُونَ مِنَ الَّذِينَ ءَامَنُوا وَالَّذِينَ اتَّقَوْا فَوْقَهُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَاللهُ يَرْزُقُ مَن يَشَآءُ بِغَيْرِ حِسَابٍ
"Kehidupan dunia dijadikan indah dalam pandangan orang-orang kafir, dan mereka memandang hina orang-orang yang beriman. Padahal orang-orang yang bertakwa itu lebih mulia dari pada mereka di hari Kiamat. Dan Allah memberi rezeki kepada orang-orang yang dikehendaki-Nya tanpa batas." (QS. Al-Baqarah: 212)
Dalam ayat lain Allah SWT berfirman:
وَمَنْ خَفَّتْ مَوَازِينُهُ فَأُوْلَئِكَ الَّذِينَ خَسِرُوا أَنفُسَهُمْ فِي جَهَنَّمَ خَالِدُونَ . تَلْفَحُ وُجُوهَهُمُ النَّارُ وَهُمْ فِيهَا كَالِحُونَ . أَلَمْ تَكُنْ ءَايَاتِي تُتْلَى عَلَيْكُمْ فَكُنتُم بِهَا تُكَذِّبُونَ . قَالُوا رَبَّنَا غَلَبَتْ عَلَيْنَا شِقْوَتُنَا وَكُنَّا قَوْمًا ضَآلِّينَ . رَبَّنَآ أَخْرِجْنَا مِنْهَا فَإِنْ عُدْنَا فَإِنَّا ظَالِمُونَ . قَالَ اخْسَئُوا فِيهَا وَلاَتُكَلِّمُونِ . إِنَّهُ كَانَ فَرِيقٌ مِّنْ عِبَادِي يَقُولُونَ رَبَّنَآ ءَامَنَّا فَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا وَأَنتَ خَيْرُ الرَّاحِمِينَ . فَاتَّخَذْتُمُوهُمْ سِخْرِيًّا حَتَّى أَنسَوْكُمْ ذِكْرِي وَكُنتُم مِّنْهُمْ تَضْحَكُونَ . إِنِّي جَزَيْتُهُمُ الْيَوْمَ بِمَاصَبَرُوا أَنَّهُمْ هُمُ الْفَآئِزُونَ
"Dan barangsiapa yang ringan timbangannya, maka mereka itulah orang-orang yang merugikan dirinya sendiri, mereka kekal di dalam neraka Jahannam. Muka mereka dibakar api neraka, dan mereka di dalam neraka itu dalam keadaan cacat. Bukankah ayat-ayat-Ku telah dibacakan kepadamu sekalian, tetapi kamu selalu mendustakannya? Mereka berkata: “Ya Rabb kami, kami telah dikuasai oleh kejahatan kami, dan adalah kami orang-orang yang tersesat.
Ya Rabb kami, keluarkanlah kami daripadanya (dan kembalikanlah kami ke dunia), maka jika kami kembali (juga kepada kekafiran), sesungguhnya kami adalah orang-orang yang dzhalim”. Allah berfirman: “Tinggallah dengan hina di dalamnya, dan janganlah kamu berbicara dengan Aku.
Sesungguhnya ada segolongan dari hamba-hamba-Ku berdo’a (di dunia): “Ya Rabb kami, kami telah beriman, maka ampunilah kami dan berilah kami rahmat dan Engkau adalah Pemberi rahmat Yang Paling Baik.
Lalu kamu menjadikan mereka buah ejekan, sehingga (kesibukan) kamu mengejek mereka, menjadikan kamu lupa mengingat Aku, dan adalah kamu selalu mentertawakan mereka, Sesungguhnya Aku memberi balasan kepada mereka di hari ini, karena kesabaran mereka; sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang menang." (QS. Al-Mu’minun: 103-111)
Berkaitan dengan tafsir ayat ini, Ibnu Katsir menyatakan: Kemudian Allah menyebutkan dosa mereka di dunia, yaitu mereka dahulu mengolok-olok hamba-hamba Allah yang beriman dan para wali-Nya.
Allah mengatakan: “Sesungguhnya ada segolongan dari hamba-hamba-Ku berdo’a (di dunia): Ya Rabb kami, kami telah beriman, maka ampunilah kami dan berilah kami rahmat dan Engkau adalah Pemberi rahmat Yang Paling Baik. Lalu kamu menjadikan mereka buah ejekan,” yakni kalian malah mengolok-olok dan mengejek do’a dan permohonan mereka kepadaKu.
Sampai pada firman Allah “sehingga (kesibukan) kamu mengejek mereka, menjadikan kamu lupa mengingat Aku,” yakni kebencian kalian kepada mereka membuat kalian lupa kepadaKu. Firman Allah: “kamu selalu mentertawakan mereka,” yakni mentertawakan perbuatan dan amal ibadah mereka. [Silakan lihat Kitab Al-Mishbah Al-Munir fi Tahdzib Tafsir Ibnu Katsir tulisan Shafiyurrahman Mubarakfuuri pada firman Allah surat Al-Mukminun ayat 110]
Dan takutlah kalian dengan doanya para Ulama dan doanya orang-orang yang terdzhalimi. Karena doanya para Ulama dan orang-orang yang terdzhalimi mampu menembus pintu langit dan niscaya dikabulkan oleh Allah SWT.
Dari Mu’adz bin Jabal Radhiyallahu ‘anhu bahwasanya Rasulullah Saw bersabda:
اِتَّقِ دَعْوةَ الْمَظْلُوْمِ فَإِنَّهُ لَيْسَ بَيْنَ اللَّهِ حِجَابٌ
“Takutlah kepada doa orang-orang yang teraniaya, sebab tidak ada hijab antaranya dengan Allah (untuk mengabulkan)." (HR. Muslim, kitab Iman 1/37-38)
Semoga Allah SWT menunjuki orang-orang yang dzhalim dan bodoh tersebut ke jalan yang benar. Jika orang-orang yang dzhalim dan bodoh tersebut tetap berpaling dari jalan Allah dan mereka tetap kepada kedzhaliman mereka dengan terus menista, menindas dan mengkriminalisasi para Ulama beserta risalah dakwah Islam yang diemban para Ulama, maka semoga orang-orang yang dzhalim dan bodoh tersebut dilaknat dan dibinasakan oleh Allah SWT dengan azab-Nya yang dahsyat dan penuh kehinaan baik di dunia maupun di akhirat sebagaimana kaum-kaum terdahulu.
Semoga Allah SWT menjaga dan menolong para Ulama dan risalah dakwah Islam yang mereka emban beserta umat Islam umatnya Nabi Muhammad Rasulullah Saw ini. Dan semoga Allah SWT memenangkan Islam dan umat Islam dengan tegaknya Syariah dan Khilafah. Aaamiin.
KRIMINALISASI ULAMA ADALAH PERANG KEPADA ALLAH
Oleh: Zakariya al-Bantany